Tips Cari & Daftar Beasiswa ke China
Oleh: Ahmad Syaifuddin Zuhri
Dimuat di www.okezone.com, 9 Maret 2015
“CARILAH ilmu sampai ke negeri China.” Ungkapan yang sangat popular untuk selalu mencari ilmu, di mana pun jauhnya. Bahkan, merantau ke China sekarang menjadi salah satu primadona pelajar Indonesia dalam menuntut ilmu.
Berdasar data Atase Pendidikan di KBRI Beijing, hingga Juli 2013 ada 13.144 pelajar dan mahasiswa Indonesia di China. Mereka terdaftar sebagai pelajar sekolah menengah hingga mahasiswa doktoral. Jumlah ini pun mengalami peningkatan cukup signifikan setiap tahun.
Sebagian pelajar Indonesia di China menempuh kuliah dengan beasiswa. Setiap tahun, pemerintah China mengalokasikan dana beasiswa bagi pelajar internasional melalui lembaga China Scholarship Council (CSC). Sepuluh negara ASEAN mendapat kuota sekira 1.000 penerima beasiswa setiap tahunnya.
Pendaftaran program beasiswa dari CSC ini dibuka pada Januari hingga awal April. Peminat bisa mengakses informasi beasiswa di situs resmi CSC: http://www.csc.edu.cn/laihua/scholarshipdetailen.aspx?cid=97&id=2070.
CSC memberikan beasiswa penuh dan parsial dari pemerintah pusat ataupun pemerintah provinsi. Mayoritas beasiswa ini diberikan untuk level S-2 (usia maksimal 35 tahun) dan S-3 (maksimal 40 tahun). Beasiswa penuh untuk S-2 diberikan selama maksimal tiga tahun, dan pada program S-3 maksimal selama empat tahun. Penerimanya akan mendapatkan biaya kuliah, biaya hidup, akomodasi dan asuransi.
Sementara itu, beasiswa untuk khusus belajar bahasa dan budaya Mandarin, disediakan oleh lembaga Confucius Institute atau Hanban Institute. Durasi program bisa dipilih, selama enam bulan, satu tahun atau hingga jenjang S-2.
Pilihlah jenis beasiswa China Government Scholarship-Chinese Universities Program. Beasiswa pascasarjana ini merupakan hasil kerjasama CSC dengan 279 perguruan tinggi.
Belajar di China tidak ada syarat TOEFL, karena perkuliahan mayoritas memakai bahasa Mandarin. Namun, mahasiswa akan diwajibkan ikut kelas bahasa Mandarin selama satu tahun pertama. Dan apabila masih belum lolos ujian Hanyu Shuiping Kaoshi (HSK) – sejenis TOEFL dalam Mandarin level 4-5, maka bisa menambah kelas Mandarin di tahun berikutnya. Setelah itu baru masuk kuliah di disiplin ilmu masing-masing.
Lalu bagaimana cara dan tipsnya agar kita mudah lolos?
Cara apply
Ada dua jalur untuk bisa diterima beasiswa yakni melalui daftar langsung ke universitas atau melalui Kedutaan China di Jakarta. Pendaftar mendaftar antara Januari hingga awal April ke universitas yang dituju. Ada 279 kampus di China yang menerima mahasiswa asing melalui jalur ini, data bisa dilihat di tautan berikut: http://www.csc.edu.cn/laihua/upload/file/20150210/20150210091700_9704.pdf.
CSC tidak menerima pendaftar secara individual, semua harus melewati universitas tujuan. Pendaftar bisa konsultasi ke universitas tujuan tentang prosedur, nomer agensi dan instruksi dalam mengisi aplikasi dari CSC.
Cara memilih kampus
Biasanya pemilihan universitas akan didasarkan pada kualitas dan letak geografisnya. Carilah universitas yang menyediakan jurusan yang diinginkan dengan kualitas terbaik. Pilihan ini tentu menimbulkan konsekuensi persaingan masuk yang lebih ketat. Peluang cukup besar saat ini ada di perguruan tinggi di luar kota besar seperti Beijing, Shanghai dan Guangzhou karena peminatnya relatif lebih sedikit.
Cari kontak bagian penerimaan di kampus tujuan. Kemudian kirimkan email ke bagian penerimaan mahasiswa tersebut dengan informasi antara lain: penjelasan bahwa kamu mau sekolah di sana melalui jalur CSC, bisa juga ceritakan sedikit tentang berbagai kemampuan yang kamu miliki untuk menarik perhatian pihak penerimaan kampus. Jangan lupa memberi penilaian positif tentang universitas tujuan supaya lebih mudah diterima. Buat email ini dengan simpel saja. Lalu, sertakan di lampiran semua dokumen yang dibutuhkah oleh CSC.
Dokumen aplikasi yang harus disiapkan:
- Formulir aplikasi dari CSC ditulis dalam bahasa Inggris atau Mandarin. Pastikan sudah mendaftar online di situs resmi CSC terlebih dahulu dan diunduh untuk dicetak;
- Fotokopi ijazah dan transkrip akademik terakhir yang sudah diterjemahkan dalam bahasa Inggris dan dilegalisasi resmi;
- Rencana studi atau proposal riset dalam Inggris atau Mandarin minimum 800 kata;
- Dua surat rekomendasi dari doktor atau guru besar dalam bahasa Inggris atau Mandarin;
- Rekaman CD hasil karya (khusus untuk jurusan seni);
- Fotokopi Foreigner Physical Examination Form (General Check Up), unduh form resmi dari situs CSC, semua item harus diisi dan distempel oleh tenaga medis dari rumah sakit negeri;
- Sertifikat valid HSK (jika ada); dan
- Fotokopi paspor.
Semua berkas disatukan dengan klip kertas di kiri atas dan masukkan dalam satu amplop. Berkas yang dikirim harus terdiri dari dua set dan dikirim ke universitas tujuan sebelum tenggat waktu pendaftaran yaitu sekitar akhir April.
Langkah setelah diterima
Setelah berkas semua disiapkan, pendaftar dapat mengunjungi situs resmi kampus tujuan untuk mempelajari syarat umum dan khusus pendaftaran. Kemudian, mengunduh berkas pendaftaran untuk diisi.
Pendaftaran biasanya dimulai pada Maret hingga Mei setiap tahun. Setelah mendaftar, hubungi pihak kampus untuk memastikan apakah dokumen dikirim lewat pos atau bisa lewat email. Pihak kampus akan memproses semua dokumen pendaftaran yang masuk dan biasanya mengumumkan pendaftar yang diterima pada Juni.
Setelah diterima, yakni pada Juli-Agustus, pendaftar akan diberi berkas Visa Application for Study in China (JW202) dan Admission Notice dari kampus. Berkas tersebut dipakai untuk mengurus visa pendidikan (X Visa) di Kedutaan China di Jakarta atau Konsulat China di Medan, Surabaya dan Bali. Lampiran Berkas Aplikasi visa (JW202) dan Admission Notice ketika mengurus visa harus asli.
Jangan lupa memindai (scan) semua berkas persyaratan yang dipakai sebagai salinan pribadi dan antisipasi jika ada hal yang tidak diinginkan. Setelah urusan visa selesai, cari sebanyak mungkin informasi tentang kampus dan negara tujuan dan apakah ada mahasiswa Indonesia yang terdapat di kampus tersebut sebelum berangkat.
Perkuliahan dimulai di awal September. Tetapi, usahakan tiba di kampus tujuan minimal seminggu sebelum kuliah dimulai. Dengan begitu kamu punya cukup waktu untuk beradaptasi dan mengurus segala macam keperluan sebelum masa perkuliahan.
Ahmad Syaifuddin Zuhri
Mahasiswa S2 Program Beasiswa CSC Jurusan Hubungan Internasional Nanchang University, China
Tautan: http://news.okezone.com/read/2015/03/09/65/1115641/tips-cari-daftar-beasiswa-ke-china